Senin, 12 November 2018

Penyakit Hipertensi dan Hipotensi

Posted by Unknown on November 12, 2018 with No comments
Hipertensi


Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi. Tekanan darah itu sendiri adalah kekuatan aliran darah dari jantung yang mendorong dinding pembuluh darah (arteri). Kekuatan tekanan darah ini bisa berubah dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh aktivitas apa yang sedang dilakukan jantung (misalnya sedang berolahraga atau dalam keadaan normal/istirahat) dan daya tahan pembuluh darahnya.
Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 milimeter merkuri (mmHG). Angka 140 mmHG merujuk pada bacaan sistolik, ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Sementara itu, angka 90 mmHG mengacu pada bacaan diastolik, ketika jantung dalam keadaan rileks sembari mengisi ulang bilik-biliknya dengan darah.
Perlu diketahui bahwa tekanan sistolik adalah tekanan maksimal karena jantung berkontraksi, sementara tekanan diastolik adalah tekanan terendah di antara kontraksi (jantung beristirahat).

Berapa seharusnya tekanan darah normal?

Memahami angka tekanan darah normal tidaklah mudah, terutama dengan istilah seperti “sistolik”, “diastolik”, dan “milimeter merkuri” (mmHg). Namun, jika Anda ingin menjaga tekanan darah tetap terkontrol, penting untuk mengetahui apa yang dianggap normal, dan kapan tekanan darah dikatakan terlalu tinggi alias hipertensi.
Tekanan darah normal berkisar di angka 120/80 mmHG. Saat angka sistolik dan diastolik berada di kisaran ini, maka Anda dapat disebut memiliki tekanan darah normal. Seseorang baru disebut memiliki darah tinggi atau mengidap hipertensi jika hasil pembacaan tekanan darah menunjukkan 140/90 mmHG. Tekanan darah yang terlalu tinggi akan mengganggu sirkulasi darah.
Namun begitu, memiliki tekanan darah normal bukan berarti Anda bisa bersantai. Saat angka sistolik Anda berada di antara 120-139, atau jika angka diastolik (angka bawah) berkisar di 80-89, ini artinya Anda memiliki “prehipertensi”. Meskipun angka ini belum bisa dianggap hipertensi, tetap saja ini di atas angka normal. Orang-orang yang sehat juga dianjurkan untuk melakukan langkah pencegahan untuk menjaga agar tekanan darah tetap berada di kisaran normal, sekaligus menghindari risiko hipertensi dan penyakit jantung.
Apabila pembacaan tekanan darah Anda berada di atas 180/110 mmHg, atau jika memiliki tekanan sistolik ATAU diastolik yang lebih tinggi dari angka ini, Anda berisiko menghadapi masalah kesehatan yang sangat serius. Angka ini menunjukkan kondisi yang disebut krisis hipertensi. Jika tekanan darah Anda sampai setinggi ini, dokter biasanya akan mengukur kembali setelah beberapa menit. Jika masih sama tingginya, Anda akan segera diberi obat darah tinggi darurat.

Seberapa umumkah hipertensi (tekanan darah tinggi)?

Hampir semua orang dapat mengalami tekanan darah tinggi. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut angkanya saat ini terus meningkat secara global. Peningkatan orang-orang dewasa di seluruh dunia yang akan mengidap hipertensi diprediksi melonjak hingga 29 persen pada tahun 2025.
Peningkatan kasus hipertensi juga terjadi di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) milik Kemenkes RI tahun 2013 menunjukkan bahwa 25,8 persen penduduk Indonesia mengidap hipertensi. Laporan Survei Indikator Kesehatan Nasional (Sirkesnas) menunjukkan angka pengidapnya meningkat jadi 32,4 persen. Ini artinya ada peningkatan sekitar tujuh persen dari tahun-tahun sebelumnya. Angka pasti di dunia nyata mungkin bisa lebih tinggi dari ini karena banyak orang yang tidak menyadari mereka memiliki tekanan darah tinggi.
Hipertensi adalah salah satu penyakit yang sering disebut dengan  “pembunuh diam-diam” karena penyakit ini tidak menyebabkan gejala jangka panjang. Namun, penyakit ini mungkin mengakibatkan komplikasi yang mengancam nyawa layaknya penyakit jantung.
Jika tidak terdeteksi dini dan terobati tepat waktu, hipertensi dapat mengakibatkan komplikasi serius penyakit jantung koronergagal jantungstrokegagal ginjal, kebutaan, diabetes, dan banyak penyakit berbahaya lainnya. Stroke (51%) dan Penyakit Jantung Koroner (45%) merupakan penyebab kematian akibat hipertensi tertinggi di Indonesia.

Ciri-ciri & gejala

Apa saja ciri-ciri dan gejala hipertensi (tekanan darah tinggi)?

Penderita hipertensi biasanya tidak menunjukkan ciri apapun atau hanya mengalami gejala ringan. Namun secara umum, gejala hipertensi adalah:
  • Sakit kepala parah
  • Pusing
  • Penglihatan buram
  • Mual
  • Telinga berdenging
  • Kebingungan
  • Detak jantung tak teratur
  • Kelelahan
  • Nyeri dada
  • Sulit bernapas
  • Darah dalam urin
  • Sensasi berdetak di dada, leher, atau telinga
Mungkin masih ada gejala lain yang tidak tercantum di atas. Konsultasikan kepada dokter untuk informasi lebih lengkap.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Hubungi dokter secepatnya jika:
  • Tekanan darah lebih tinggi dari biasanya (lebih dari 120/80 mm Hg)
  • Mimisan, sakit kepala, atau pusing
  • Menderita efek samping setelah minum obat darah tinggi
Karena hipertensi adalah penyakit tersembunyi dan sulit terdeteksi, Anda perlu memeriksakan tekanan darah Anda secara teratur bila Anda berisiko terkena tekanan darah tinggi. Cari pertolongan medis segera atau perawatan rumah sakit jika Anda menyadari adanya tanda atau gejala abnormalitas.
Jika sakit kepala parah muncul dibarengi dengan mimisan, ini merupakan tanda dan gejala krisis hipertensi, sebuah kondisi gawat darurat. Segera hubungi 118 atau 021-65303118/65302940 (khusus untuk DKI Jakarta).

Penyebab

Apa penyebab hipertensi (tekanan darah tinggi)?

Hipertensi yang penyebabnya tidak jelas disebut hipertensi primer. Tapi tekanan darah tinggi juga bisa disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan yang buruk.
Ambil contoh, merokok. Merokok satu batang saja dapat menyebabkan lonjakan langsung dalam tekanan darah dan dapat meningkatkan kadar tekanan darah sistolik sebanyak 4 mmHG. Nikotin dalam produk tembakau memacu sistem saraf untuk melepaskan zat kimia yang dapat menyempitkan pembuluh darah dan berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi.
Kebanyakan makan makanan asin, yang mengandung natrium (makanan olahan, makanan kalengan, fast food), dan makanan atau minuman yang mengandung pemanis buatan juga dapat meningkatkan kolesterol dan/atau tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi juga bisa muncul sebagai efek samping obat gagal ginjal dan perawatan penyakit jantung. Kondisi ini disebut hipertensi sekunder. Pil KB atau obat flu yang dijual di toko obat juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi. Wanita hamil atau yang menggunakan terapi pengganti hormon mungkin juga mengalami tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi karena obat mungkin menjadi normal setelah berhenti minum obat, tapi dalam beberapa kasus, tekanan darah masih meningkat selama beberapa minggu setelah menghentikan penggunaan obat. Anda harus bertanya kepada dokter jika tekanan darah abnormal terus terjadi.
Anak di bawah 10 tahun sering kali mengalami tekanan darah tinggi karena penyakit lain, misalnya penyakit ginjal. Dalam kasus tersebut, tekanan darah anak akan kembali normal setelah mengonsumsi obat darah tinggi.

Faktor-faktor risiko

Siapa yang berisiko terkena hipertensi (tekanan darah tinggi)?

Menurut Riset Kesehatan Dasar 2013, lebih dari 25% penduduk Indonesia yang berusia di atas 18 tahun menderita tekanan darah tinggi maupun prehipertensi.
Sebagian besar kasus tekanan darah tinggi pada remaja diklasifikasikan sebagai hipertensi primer. Seperti orang dewasa, penyebab hipertensi primer tidak sepenuhnya dipahami. Beberapa remaja tampak mewarisi kecenderungan terkena tekanan darah tinggi dari orangtua mereka, sementara yang lain menjadi korban gaya hidup buruk, yang mengakibatkan obesitas dan bentuk tubuh tidak ideal yang istilahnya disebut dokter sebagai “menurunnya kebugaran kardiovaskular”.
Pada beberapa kasus, hipertensi pada remaja didasari oleh kondisi medis tertentu yang sudah lebih dulu diidapnya, seperti penyakit jantung maupun ginjal.
Namun secara umum, beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi adalah:
  • Kelelahan
  • Diabetes
  • Asam urat
  • Obesitas
  • Kolesterol tinggi
  • Penyakit ginjal
  • Kecanduan alkohol
  • Wanita yang menggunakan pil KB
  • Orang yang memiliki orangtua atau kakek nenek dengan tekanan darah tinggi.
Tidak memiliki faktor risiko bukan berarti Anda tidak akan kena hipertensi. Faktor ini hanya sebagai referensi. Konsultasikanlah kepada dokter untuk detail lebih lanjut.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Apakah tekanan darah tinggi bisa disembuhkan?

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi permanen di mana tekanan darah terus menerus tinggi atau lebih dari 140/90 mmHg. Anda tidak bisa merasakan hipertensi. Banyak orang yang bahkan tidak tahu mereka memiliki darah tinggi. Hipertensi bisa muncul tanpa gejala fisik, yang diam-diam merusak pembuluh darah dan menyebabkan ancaman kesehatan yang serius.
Pasalnya hipertensi bukanlah penyakit yang berdiri sendiri, melainkan suatu sindrom atau kumpulan gejala penyakit di dalam tubuh. Hipertensi bisa disebabkan oleh penyakit lain, seperti penyakit jantung atau penyakit ginjal. Jika tekanan darah tinggi Anda disebabkan oleh penyakit lain yang mendasarinya, hipertensi bisa disembuhkan dengan cara mengobati akar penyebabnya — jika penyakit mendasarnya memang mungkin untuk disembuhkan.
Akan tetapi, sebagian besar kasus tekanan darah tinggi (sekitar 85% sampai 90%) di dunia tergolong hipertensi primer. Pada sebagian besar kasus, kondisi hipertensi primer yang diderita oleh hampir kebanyakan orang dipengaruhi oleh keturunan (genetik) atau gaya hidup/lingkungan yang tidak sehat. Untuk beberapa kasus, penyebab hipertensi primer tidak dapat ditentukan. Hipertensi jenis ini tidak dapat disembuhkan, hanya dapat dikendalikan dengan obat darah tinggi.
Dengan demikian, bila tekanan darah turun, bukan berarti Anda sembuh total dari hipertensi. Anda masih memiliki potensi risiko komplikasi penyakit yang disebabkan oleh hipertensi apabila gejalanya tidak dikelola dan tekanan darah kembali naik.

Obat & diagnosis

Apa saja obat darah tinggi yang sering digunakan?

Pengobatan hipertensi penting untuk mengurangi risiko kematian karena penyakit jantung.
Beberapa obat yang sering diresepkan dokter untuk mengatasi hipertensi adalah:
Obat darah tinggi pun harus dikonsumsi rutin dan tepat dosis untuk manfaatnya bisa dirasakan.

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk diagnosis tekanan darah tinggi (hipertensi)?

Hipertensi didiagnosis melalui teknik tes tekanan darah. Inspeksi teknik akan dilakukan beberapa kali untuk memastikan hasil yang akurat. Jika tekanan darah Anda tinggi, dokter mungkin meminta Anda untuk memeriksa kembali dan melacaknya berulang kali secara berkala.
Bila tekanan darah Anda lebih dari 140/90 mmHg dalam pemeriksaan biasa, dokter akan mendiagnosis Anda mengidap tekanan darah tinggi. Jika Anda menderita penyakit kronis, misalnya diabetes atau penyakit ginjal, dan tekanan darah lebih 130/80 mm Hg, Anda juga terdiagnosis hipertensi.
Dokter akan meminta Anda untuk berbaring terlentang untuk mengukur tekanan darah Anda. Tekanan darah akan lebih rendah pada anak-anak daripada orang dewasa dan akan meningkat secara bertahap seiring bertumbuhnya anak. Anda perlu bertanya kepada dokter untuk mengetahui lebih jelas tentang tekanan darah yang normal.
Perlu dipahami juga bahwa hasil bacaan tekanan darah di dokter dan di rumah bisa berbeda. Pasalnya, jika Anda merasa gugup setiap berada di rumah sakit atau di tempat praktik dokter, tekanan darah Anda dapat naik pada setiap kunjungan sehingga hasil yang terlihat dari pemeriksaan dokter pun bahwa tekanan darah Anda umumnya tinggi. Fenomena ini disebut juga “white coat hypertension”. Karena itu, dokter mungkin ingin mengukur tekanan darah Anda lebih dari satu kali dan jauh dari ruang praktik. Ini akan membantu menentukan apakah Anda hanya memiliki white coat hypertension atau Anda benar-benar memiliki tekanan darah tinggi.
Jika Anda memiliki white coat hypertension, kemungkinan risiko tekanan darah tinggi Anda bisa terus meningkat di masa depan. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa tekanan darah oleh dokter atau ahli kesehatan lain setidaknya setiap enam sampai 12 bulan. Ini akan memberi Anda banyak waktu untuk membuat perubahan gaya hidup yang mungkin bisa membantu.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk mengatasi hipertensi (tekanan darah tinggi)?

Dilansir dari rilis media yang diunggah pada laman PD PERSI, dikatakan bahwa penurunan tekanan darah hingga 2 mmHg bisa mengurangi 7 persen risiko kematian akibat serangan jantung dan 10% risiko kematian akibat stroke.
Di sisi lain, gejala hipertensi tak melulu harus ditangani dengan obat-obatan medis. Di samping konsumsi obat-obatan, Anda juga harus melakukan perubahan gaya hidup postif. Beberapa perubahan gaya hidup postif yang bisa Anda lakukan untuk membantu mengatasi hipertensi adalah:
  • Diet seimbang dan rendah garam
  • Olahraga teratur
  • Tidak merokok dan tidak minum alkohol
  • Berusaha menurunkan berat badan jika Anda mengalami obesitas
Berbagai cara yang sudah disebutkan di atas banyak membantu menurunkan tekanan darah agar tekanan darah normal selalu — sekaligus menekan risiko Anda terhadap komplikasi risiko penyakit lain akibat hipertensi, seperti penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Itu artinya, mengelola tekanan darah adalah komitmen seumur hidup.
Anda juga bisa melakukan pengobatan hipertensi secara alami. Beberapa pengobatan alami yang bisa Anda coba untuk mengatasi hipertensi adalah belajar teknik bernapas yang benar dan relaksasi otot. Kedua hal tersebut dapat membantu menghilangkan stres yang mungkin muncul sebagai efek samping dari hipertensi. Terlebih, stres emosional memengaruhi tekanan darah Anda. Jadi belajarlah untuk memilah-milih prioritas hidup dan menjauhi diri dari pemicu stres sebagai upaya dampingan yang sama penting untuk mengelola tekanan darah Anda.
Memang benar bahwa kombinasi resep obat dan perubahan gaya hidup sehat dapat membantu Anda mencegah mengalami peningkatan tekanan darah. Namun, Anda juga harus rutin memeriksakan tekanan darah secara berkala dan mengikuti rencana perawatan dokter untuk dapat mengawasi dan mengendalikan kondisi kesehatan Anda.
Semakin Anda bertambah tua, tindakan pencegahan menjadi lebih penting. Tekanan sistolik biasanya akan pelan-pelan naik setelah Anda mencapai usia 50 tahun. Tetaplah jaga berat badan agar ideal, yang dapat dicapai dengan pola makan sehat dan olahraga. Memiliki berat badan sehat akan mengurangi peluang Anda terkena hipertensi.
   https://hellosehat.com/penyakit/hipertensi-adalah-darah-tinggi/


 Hipotensi


Hipotensi adalah keadaan ketika tekanan darah di dalam arteri lebih rendah dibandingkan normal dan biasa disebut dengan tekanan darah rendah.
Saat darah mengalir melalui arteri, darah memberikan tekanan pada dinding arteri, tekanan itulah yang dinilai sebagai ukuran kekuatan aliran darah atau disebut dengan tekanan darah.
hipotensi - Alodokter
Terhambat atau terbatasnya jumlah darah yang mengalir ke otak dan organ vital lainnya seperti ginjal dapat terjadi jika tekanan darah terlalu rendah, sehingga dapat menyebabkan kepala terasa ringan dan pusing. Tubuh juga akan terasa tidak stabil atau goyah, bahkan kehilangan kesadaran.
Ada dua ukuran yang digunakan dalam tekanan darah, yaitu tekanan sistolik (bilangan atas) dan tekanan diastolik (bilangan bawah). Tekanan darah yang normal adalah antara 90/60 dan 140/90. Penderita hipotensi memiliki tekanan darah di bawah 90/60 dan disertai dengan gejala hipotensi. Sedangkan jika tekanan darah di atas 140/90, maka orang tersebut menderita tekanan darah tinggi/hipertensi.

Gejala Hipotensi

Tidak semua yang mengalami hipotensi akan merasakan gejala. Kondisi hipotensi juga tidak selalu memerlukan perawatan. Namun jika tekanan darah cukup rendah, kemungkinan besar bisa menimbulkan gejala-gejala seperti berikut ini.
  • Jantung berdebar kencang atau tidak teratur.
  • Pusing.
  • Lemas.
  • Mual.
  • Kehilangan keseimbangan atau merasa goyah.
  • Pandangan buram.
  • Pucat dan badan dingin.
  • Napas pendek atau cepat.
  • Pingsan.
  • Dehidrasi.
Jika mengalami gejala hipotensi, sebaiknya Anda segera duduk atau berbaring, minum air putih, dan menghentikan semua kegiatan yang sedang Anda lakukan. Gejala biasanya akan segera hilang setelah beberapa saat.
Jika Anda sering mengalami gejala hipotensi seperti yang disebutkan di atas, temui dokter untuk mengukur tekanan darah Anda dan memeriksa apakah ada penyakit tertentu yang menyebabkan timbulnya gejala seperti hipotensi.

Penyebab Hipotensi

Sebenarnya tekanan darah bisa berubah sepanjang hari, tergantung kepada kegiatan yang sedang dilakukan dan hal ini dianggap normal.
Ada banyak faktor yang menyebabkan tekanan darah seseorang rendah, seperti faktor usia, pengobatan, dan kondisi cuaca.
Cuaca udara yang lebih panas bisa membuat tekanan darah menurun. Orang yang sedang rileks atau rajin berolahraga juga umumnya mempunyai tekanan darah yang lebih rendah. Selain itu jika Anda baru saja makan, tekanan darah juga bisa menurun karena banyak darah yang akan mengalir menuju saluran pencernaan untuk mencerna dan menyerap makanan.
Tekanan darah pada siang dan malam hari pun berbeda. Biasanya pada siang hari tekanan darah akan meningkat, dan malam harinya akan lebih rendah.

Penyebab hipotensi akibat kondisi atau penyakit tertentu

Hipotensi bisa diakibatkan oleh kondisi atau penyakit tertentu, beberapa di antaranya adalah:
  • Hipotensi ortostatik. Gejala hipotensi ortostatik biasanya muncul saat Anda berubah posisi secara tiba-tiba. Seseorang dengan hipotensi ortostatik mengalami penurunan tekanan darah sistolik sebanyak 15-30 mm Hg ketika berdiri dari posisi duduk atau berbaring.
  • Neurally mediated hypotension. Kondisi ini biasanya terjadi saat seseorang berdiri terlalu lama, hingga aliran darah berkumpul pada bagian bawah tubuh.
  • Dehidrasi. Dehidrasi terjadi akibat tubuh kekurangan cairan dan bisa disebabkan oleh kurang minum, puasa atau diare.
  • Efek samping pengobatan. Ada beberapa obat yang bisa menurunkan tekanan darah, seperti obat antidepresi, obat anti-hipertensi seperti alpha-blocker dan beta-blocker, obat penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE Inhibitor) hingga obat diuretik.
  • Anemia. Anemia merupakan kondisi di mana kandungan hemoglobin di dalam darah rendah. Salah satu gejala anemia adalah tekanan darah rendah.
  • Kehamilan. Tekanan darah pada wanita hamil biasanya lebih rendah karena sistem peredaran darahnya yang berkembang dengan cepat.
  • Ketidakseimbangan hormon. Penyakit seperti diabetes atau penyakit Addison menyebabkan gangguan produksi hormon. Hal ini bisa berdampak pada keseimbangan kadar air dan mineral tubuh, serta tekanan darah.
  • Penyakit saraf. Penyakit saraf seperti penyakit Parkinson dapat menyebabkan hipotensi ketika menjangkiti sistem saraf yang mengontrol fungsi tubuh otonom seperti mengendalikan tekanan darah.
  • Perdarahan hebat. Hilangnya darah dalam jumlah besar dalam tubuh akan menurunkan asupan darah ke jaringan-jaringan di tubuh, sehingga tekanan darah tubuh akan menurun drastis. Ini merupakan kondisi mengancam nyawa yang memerlukan penanganan medis secepatnya.
  • Penyakit jantungPenyakit kronis seperti penyakit jantung menyebabkan darah tidak bisa dipompa dengan baik oleh jantung ke seluruh tubuh. Akibatnya, tekanan darah pun menurun.
  • Infeksi darah (Sepsis). Sepsis terjadi ketika infeksi yang terjadi dalam jaringan mulai memasuki aliran darah. Akibatnya, tekanan darah akan menurun drastis. Kondisi ini mengancam nyawa dan memerlukan penanganan medis secepatnya.
  • Reaksi alergi yang parah (anafilaksis). Anafilaksis adalah reaksi alergi parah yang berpotensi mengancam nyawa. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa gatal yang sangat, sesak napas, dan tekanan darah menurun drastis.

Diagnosis Hipotensi

Mengukur tekanan darah merupakan cara yang tepat dan mudah untuk mendiagnosis hipotensi. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dilakukan sebelum mengukur tekanan darah untuk mendapatkan hasil pengukuran tekanan darah yang tepat.
  • Mengosongkan kandung kemih atau buang air kecil.
  • Istirahat minimal 5 menit.
  • Dilakukan sambil duduk dan tidak sambil bicara.
Selain mengukur tekanan darah, ada beberapa cara atau tes lain untuk mendiagnosis penyebab hipotensi akibat kondisi atau penyakit tertentu, dan sekaligus menentukan perawatan yang tepat, yaitu:
  • Elektrokardiogram (EKG). Tes ini bertujuan mendeteksi keabnormalan struktur jantung, masalah suplai oksigen dan darah ke otot jantung, serta detak jantung yang tidak teratur.
  • Ekokardiogram. Tes ini menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar struktur jantung dan memeriksa fungsinya.
  • Tes latihan stres. Tes ini dilakukan dengan cara membuat jantung bekerja lebih keras agar lebih mudah mendiagnosis tekanan darah. Bisa dilakukan dengan berjalan di treadmill.
  • Tes darah. Tes darah bisa dilakukan untuk memeriksa kadar hormon dan jika pasien mengalami anemia atau diabetes.
  • Valsalva Maneuver. Tes ini dilakukan dengan meminta pasien mengambil napas panjang kemudian menutup hidung dan membuang napas melalui mulut, seperti Anda meniup suatu balon yang sangat kaku. Tes ini dilakukan untuk memeriksa kondisi sistem saraf autonomi pernapasan.
  • Tes kemiringan tegak lurus (tilt table test). Tes ini biasa dilakukan bagi pasien hipotensi ortostatik untuk melihat perbedaan tekanan darah saat berbaring dan berdiri.

Perawatan Hipotensi

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko hipotensi, yaitu membatasi konsumsi minuman keras dan minum air putih yang banyak. Bagi Anda yang menyukai minuman berkafein, hindari minuman yang mengandung nutrisi tersebut di malam hari.
Mengenai pola makan, lebih sering mengonsumsi makanan dalam porsi kecil lebih baik dibandingkan mengonsumsi makanan dalam porsi besar dengan frekuensi lebih jarang. Selain itu, meningkatkan asupan garam juga bisa mencegah hipotensi.
Penderita hipotensi juga dianjurkan untuk menghindari berdiri untuk jangka waktu lama. Terutama bagi penderita hipotensi ortosatik, ketika berdiri dari posisi duduk atau berbaring, lakukan secara perlahan-lahan.
Jika Anda mengonsumsi obat yang mungkin menyebabkan efek samping hipotensi, dokter bisa mengubah dosis obat tersebut atau memberikan alternatif lain
Pengobatan untuk hipotensi harus dilakukan berdasarkan penyebab dasarnya. Obat untuk mengatasi hipotensi biasanya diberikan untuk menambah jumlah darah atau mempersempit arteri agar tekanan darah meningkat.
Jika Anda sedang menjalani pengobatan, periksakan tekanan darah secara rutin. Dan jika Anda mengalami efek samping, segera temui dokter. Begitu pula pada kondisi hipotensi Anda yang tidak kunjung reda atau tidak menghilang, periksakan diri Anda di instansi kesehatan terdekat untuk menghindari komplikasi kerusakan otak atau cedera saat kehilangan keseimbangan


https://www.alodokter.com/hipotensi.html

Penyakit Anemia

Posted by Unknown on November 12, 2018 with No comments
Penyakit anemia adalah suatu kondisi di mana jumlah sel darah merah Anda lebih rendah dari jumlah normal.
Anemia juga bisa terjadi jika sel-sel darah merah tidak mengandung cukup hemoglobin. Hemoglobin adalah protein kaya zat besi yang memberikan warna merah darah. Protein ini membantu sel-sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Jika Anda memiliki anemia, tubuh Anda tidak mendapatkan cukup darah yang kaya oksigen. Akibatnya, Anda mungkin merasa lelah atau lemah. Anda juga mungkin memiliki gejala lain, seperti sesak napas, pusing, atau sakit kepala.
Jenis lain dari anemia meliputi:

Mengapa anemia tak boleh dianggap sepele?

Anemia parah atau berlangsung lama dapat merusak jantung, otak, dan organ lain dalam tubuh Anda. Anemia sangat parah bahkan dapat menyebabkan kematian.

Penyebab & Faktor Risiko

Apa penyebab anemia?

Meskipun banyak bagian tubuh yang membantu membuat sel-sel darah merah, sebagian besar pekerjaan ini dilakukan pada sumsum tulang. Sumsum tulang adalah jaringan lunak di tengah tulang yang membantu membentuk semua sel darah.
Sel-sel darah merah yang sehat bertahan antara 90 dan 120 hari. Bagian tubuh Anda kemudian akan menghapus sel-sel darah tua. Sebuah hormon yang disebut erythropoietin (EPO) yang dibuat di ginjal memberikan sinyal kepada sumsum tulang Anda untuk membuat lebih banyak sel darah merah.
Hemoglobin adalah protein pembawa oksigen dalam sel darah merah. Protein ini memberikan sel darah merah warna merah. Orang dengan anemia tidak memiliki cukup hemoglobin.
Tubuh membutuhkan vitamin tertentu, mineral, dan nutrisi untuk membuat cukup sel darah merah. Zat besi, vitamin B12, dan asam folat merupakan tiga zat yang paling penting. Tubuh mungkin tidak memiliki cukup nutrisi ini karena:
  • Perubahan pada lapisan lambung atau usus yang mempengaruhi seberapa baik nutrisi yang diserap (misalnya, penyakit celiac)
  • Pola makan yang buruk
  • Kehilangan darah dengan lambat (misalnya, karena periode menstruasi berat atau tukak lambung)
  • Operasi yang menghilangkan bagian dari lambung atau usus.
Kemungkinan penyebab anemia meliputi:
  • Obat-obatan tertentu
  • Penghancuran sel darah merah lebih awal dari biasanya (yang mungkin disebabkan oleh masalah sistem kekebalan tubuh)
  • Penyakit jangka panjang (kronis) seperti penyakit kronis ginjal, kanker, ulcerative colitis, atau rheumatoid arthritis
  • Beberapa bentuk anemia, seperti talasemia atau anemia sel sabit, yang bisa diturunkan
  • Kehamilan
  • Masalah dengan sumsum tulang seperti limfoma, leukemia, myelodysplasia, multiple myeloma, atau anemia aplastik.

Siapa yang berisiko terkena anemia?

Faktor-faktor ini akan meningkatkan risiko Anda terkena anemia:
  • Pola makan kurang vitamin tertentu. Makan makanan yang rendah zat besi, vitamin B-12, dan folat secara menerus meningkatkan risiko anemia.
  • Gangguan usus. Memiliki gangguan usus yang mempengaruhi penyerapan nutrisi di usus kecil Anda (seperti penyakit celiac dan penyakit Crohn) membuat Anda berisiko anemia. Operasi pengangkatan atau operasi untuk bagian-bagian dari usus kecil Anda di mana nutrisi diserap, dapat menyebabkan kekurangan gizi dan anemia.
  • Haid. Secara umum, perempuan yang belum mengalami menopause memiliki risiko lebih besar mengalami anemia defisiensi zat besi daripada laki-laki dan wanita pasca menopause. Itu karena menstruasi menyebabkan hilangnya sel darah merah.
  • Kehamilan. Jika Anda sedang hamil, Anda mengalami peningkatan risiko anemia kekurangan zat besi karena zat besi Anda harus membantu peningkatan volume darah Anda serta menjadi sumber hemoglobin untuk bayi Anda agar dapat tumbuh.
  • Kondisi kronis. Misalnya, jika Anda memiliki kanker, ginjal atau gagal hati, atau kondisi kronis lain, Anda mungkin berisiko anemia karena penyakit kronis. Kondisi ini dapat menyebabkan kekurangan sel darah merah. Kehilangan darah kronis dan perlahan-lahan dari luka lambung atau sumber lain dalam tubuh Anda dapat menguras cadangan zat besi dari tubuh Anda, yang menyebabkan anemia defisiensi zat besi.
  • Sejarah keluarga. Jika keluarga Anda memiliki sejarah dari anemia yang diturunkan, seperti anemia sel sabit, Anda juga mungkin memiliki peningkatan risiko kondisi ini.
  • Faktor-faktor lain. Riwayat infeksi tertentu, penyakit darah dan gangguan autoimun, alkoholisme, paparan bahan kimia beracun, dan penggunaan beberapa obat dapat mempengaruhi produksi sel darah merah dan menyebabkan anemia.

Gejala

Apa saja gejala anemia?

Anda mungkin tidak memiliki gejala jika mengalami anemia ringan. Jika masalah berkembang perlahan-lahan, gejala yang terjadi pertama mungkin meliputi:
  • Merasa mudah marah
  • Merasa lemah atau lelah lebih sering dari biasanya, atau saat olahraga
  • Sakit kepala
  • Masalah berkonsentrasi atau berpikir
Jika anemia semakin memburuk, gejala mungkin termasuk:
  • Warna biru hingga putih pada mata
  • Kuku rapuh
  • Keinginan untuk makan es batu, tanah, atau hal-hal lain yang bukan makanan (disebut juga ‘pica’)
  • Pusing ketika Anda berdiri
  • Warna kulit pucat
  • Sesak napas
  • Lidah sakit
  • Beberapa jenis anemia dapat memiliki gejala lainnya.

Kapan saya harus ke dokter?

Buatlah janji dengan dokter Anda jika Anda merasa lelah karena alasan yang tidak dapat dijelaskan. Beberapa jenis anemia, seperti anemia defisiensi zat besi atau kekurangan vitamin B-12 biasa terjadi.
Kelelahan memiliki banyak penyebab selain anemia, jadi jangan berasumsi bahwa jika Anda lelah Anda pasti mengalami anemia. Beberapa orang baru menyadari bahwa mereka memiliki hemoglobin rendah (yang merupakan gejala anemia) ketika mereka mendonorkan darah.
Hemoglobin rendah mungkin hanya masalah sementara yang dapat diatasi dengan makan lebih banyak makanan kaya zat besi atau minum multivitamin yang mengandung zat besi. Hal ini juga dapat menjadi tanda peringatan dari perdarahan di dalam tubuh Anda yang mungkin menyebabkan Anda kekurangan zat besi.
Jika Anda diberi tahu bahwa Anda tidak dapat mendonorkan darah karena hemoglobin yang rendah, periksalah ke dokter Anda.

Diagnosis

Bagaimana cara mendiagnosis anemia?

Untuk mendiagnosis anemia, dokter mungkin akan menguji darah Anda. Jika Anda memiliki anemia, dokter Anda mungkin perlu melakukan tes lain untuk mencari tahu apa yang menyebabkan kondisi ini.
Anemia normositik yang paling sering ditemukan oleh tes rutin yang merupakan bagian dari pemeriksaan fisik. Kondisi ini mungkin ditemukan dengan tes darah yang Anda fungsi lainnya. Jumlah darah lengkap (juga disebut CBC) dapat menunjukkan jika Anda memiliki anemia normositik.
Jika tes darah lengkap Anda menunjukkan rendahnya jumlah sel darah merah yang berukuran normal, dokter Anda mungkin ingin Anda untuk mendapatkan lebih banyak tes untuk melihat apa yang menyebabkan anemia. Jika Anda lahir dengan kondisi ini, anggota keluarga yang lain juga mungkin perlu diuji.
Tes darah digunakan untuk mendiagnosis beberapa jenis umum dari anemia yang mungkin termasuk:
  • Kadar zat besi, vitamin B12, asam folat, dan vitamin dan mineral lainnya
  • Jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin
  • Jumlah retikulosit
Tes-tes lain mungkin dilakukan untuk menemukan masalah medis yang dapat menyebabkan anemia.

Apa tes medis lainnya yang dapat membantu diagnosis?

Jika Anda menerima diagnosis anemia, dokter Anda mungkin memerintahkan tes tambahan untuk menentukan penyebab yang mendasari kondisi ini.
Misalnya, anemia kekurangan zat besi dapat mengakibatkan perdarahan kronis ulkus, polip jinak di usus besar, kanker usus besar, tumor atau masalah ginjal.
Kadang-kadang, mungkin perlu untuk mempelajari sampel sumsum tulang Anda untuk mendiagnosis anemia.

Obat & Pengobatan

Apa pengobatan untuk anemia?

Pengobatan harus diarahkan pada penyebab anemia, dan mungkin termasuk:
  • Transfusi darah
  • Kortikosteroid atau obat lain yang menekan sistem kekebalan tubuh
  • Erythropoietin, obat yang membantu sumsum tulang Anda membuat lebih banyak sel darah
  • Suplemen zat besi, vitamin B12, asam folat, atau vitamin dan mineral lainnya

Apa komplikasi yang mungkin terjadi karena anemia?

Jika tidak diobati, anemia dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti:
  • Kelelahan berat. Ketika anemia cukup parah, Anda mungkin begitu lelah sehingga Anda tidak dapat menyelesaikan tugas sehari-hari. Anda mungkin terlalu lelah untuk bekerja atau bermain.
  • Masalah jantung. Anemia dapat menyebabkan denyut jantung yang cepat atau tidak teratur – yang disebut aritmia. Jantung Anda harus memompa lebih banyak darah untuk mengkompensasi kekurangan oksigen dalam darah ketika Anda anemia. Hal ini bahkan dapat menyebabkan gagal jantung kongestif.
  • Kematian. Beberapa anemia yang diwariskan, seperti anemia sel sabit, bisa serius dan menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa. Kehilangan banyak darah dengan cepat menyebabkan anemia berat dan bisa berakibat fatal.

Bagaimana saya bisa mengatasi anemia saya?

Sering kali, Anda dapat mengobati dan mengendalikan anemia. Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala anemia, carilah diagnosis dan pengobatan yang tepat. Pengobatan dapat meningkatkan tingkat energi dan aktivitas Anda, meningkatkan kualitas hidup Anda, dan membantu Anda hidup lebih lama.
Dengan pengobatan yang tepat, banyak jenis anemia yang ringan dan pendek bisa diatasi. Namun, anemia bisa sangat parah, tahan lama, atau bahkan fatal ketika hal itu disebabkan oleh penyakit yang diturunkan atau penyakit kronis atau trauma.

Pilih makanan kaya vitamin

Banyak jenis anemia tidak dapat dicegah. Namun, Anda dapat membantu menghindari anemia defisiensi zat besi dan anemia defisiensi vitamin dengan memilih diet yang mencakup berbagai vitamin dan nutrisi, termasuk:
  • Zat besi. makanan yang kaya zat besi termasuk daging sapi dan daging lainnya, kacang-kacangan, lentil, sereal yang diperkaya zat besi, sayuran berdaun hijau gelap, dan buah kering.
  • Folat. nutrisi ini, dan bentuk asamnya sintetis folat, dapat ditemukan dalam buah jeruk dan jus, pisang, sayuran berdaun hijau gelap, kacang-kacangan, dan roti, sereal serta pasta.
  • Vitamin B-12. Vitamin ini ditemukan secara alami dalam daging dan produk susu. Vitamin ini juga ditambahkan ke beberapa sereal dan produk kedelai, seperti susu kedelai.
  • Vitamin C. Makanan yang mengandung vitamin C (seperti buah jeruk, melon dan buah lainnya) membantu meningkatkan penyerapan zat besi.

Pertimbangkan konseling genetik jika Anda memiliki riwayat keluarga anemia

Jika Anda memiliki riwayat keluarga anemia yang diturunkan, seperti anemia sel sabit atau talasemia, bicaralah dengan dokter Anda dan mungkin juga dapat konsultasi dengan konselor genetik tentang risiko Anda dan apa risiko  dapat Anda turunkan kepada anak-anak Anda.

     https://hellosehat.com/penyakit/anemia/

Penyakit Varises

Posted by Unknown on November 12, 2018 with No comments
Varises adalah pembuluh darah vena yang membengkak dan tampak dekat dari permukaan kulit. Pembuluh vena membawa darah dengan rendah oksigen dari sel dan jaringan kembali ke jantung, di mana darah bisa kembali mendapatkan oksigen.

Seberapa umumkah varises?

Varises adalah penyakit umum yang menjangkiti 30% orang dewasa. Orang lanjut usia, wanita, orang yang kelebihan berat badan, dan yang harus berdiri dalam waktu lama memiliki risiko varises lebih tinggi.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala varises?

Gejalanya dapat berupa:
  • Nyeri kaki atau kaki terasa berat, khususnya setelah berdiri atau duduk dalam waktu yang lama
  • Vena terlihat menonjol dan membengkak sepanjang paha, mata kaki, atau lutut
  • Kulit kering dan gatal. Perubahan warna, kulit yang lebih tipis, ulkus dan infeksi jaringan lunak (selulitis) dapat terjadi di dekat mata kaki
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Bagi banyak orang, varises lebih menjadi masalah kosmetik. Tapi bagi sebagian orang lainnya, penyakit ini menyebabkan gejala dan masalah yang serius. Jika Anda cemas mengenai kondisi kesehatan Anda atau pengobatan di rumah tidak efektif, Anda harus pergi ke dokter atau rumah sakit untuk diperiksa.
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Penyebab

Apa penyebab varises?

Varises disebabkan karena katup vena melemah dan tidak mampu menahan akumulasi darah. Penyakit ini tidak menular ataupun diturunkan namun varises biasanya terjadi dalam satu keluarga.

Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk varises?

Ada banyak faktor risiko untuk varises, yaitu:
  • Usia: Risiko varises meningkat dengan bertambahnya usia karena pembuluh darah dan katup pembuluh darah memburuk secara bertahap
  • Jenis kelamin: wanita yang mengalami perubahan hormonal akibat hamil, wanita dalam terapi hormon dan pil pengontrol kehamilan, wanita yang sedang menstruasi atau menopause
  • Riwayat keluarga: Anda memiliki keluarga yang menderita varises
  • Obesitas: tekanan darah tinggi dan aterosklerosis yang disebabkan berat badan berlebih tidak hanya menyebabkan varises tetapi juga meningkatkan risiko penyakit jantung
  • Duduk atau berdiri dalam waktu yang lama.
Tidak memiliki faktor risiko bukan berarti Anda tidak dapat menderita varises.  Faktor ini hanyalah referensi saja. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Obat & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Apa saja pilihan pengobatan saya untuk varises?

Pilihan terapi varises memiliki 3 metode utama:
  • Menggunakan stoking medis untuk varises
  • Sclerotherapy: dokter menyuntikkan cairan ke varises. Cairan ini menyebabkan vena menjadi kisut dan memperbaiki aliran darah menjadi lebih baik
  • Pembedahan: operasi varises biasanya operasi minor
Pembuluh darah diangkat atau dijepit untuk menghentikan aliran darah. Ada banyak cara pembedahan seperti operasi laser, terapi ablasi dan laparoskopi.

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk varises

Dokter mendiagnosis dari pemeriksaan pada kaki dan gejala yang muncul. Jika diagnosis belum jelas, dokter akan melakukan pemeriksaan ultrasound untuk melihat gambaran vena dan menyingkirkan penyakit lain.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi varises?

Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi varises:
  • Olahraga (berjalan) secara teratur dan turunkan berat badan
  • Naikkan kaki Anda saat duduk dan hindari berdiri terlalu lama
  • Gunakan stoking medis setiap hari
  • Hubungi dokter Anda jika varises menyebabkan nyeri, kerusakan kulit, sariawan, atau jika varises Anda berdarah
  • Hubungi dokter Anda jika varises berada di dekat tempat tumor dan sangat nyeri bila disentuh. Keadaan ini dapat berupa trombosis yang berbahaya (flebitis)
https://hellosehat.com/penyakit/varises/

Penyakit Stroke

Posted by Unknown on November 12, 2018 with No comments
Penyakit stroke adalah penyakit yang terjadi ketika pasokan darah menuju otak terganggu atau sama sekali berkurang, sehingga jaringan otak kekurangan oksigen dan nutrisi. Dalam beberapa menit, sel-sel otak mulai mati. Penyakit ini merupakan kondisi yang dapat mengancam hidup seseorang dan dapat menimbulkan kerusakan permanen.  

Ada 3 jenis kondisi

1. Stroke iskemik
Penyakit stroke iskemik adalah kondisi yang terjadi ketika pembuluh darah yang menyuplai darah ke area otak terhalang oleh bekuan darah. Jenis penyakit ini bertanggung jawab atas 87 persen dari total kasus penyakit ini
Bekuan darah sering diakibatkan oleh aterosklerosis, yang merupakan penumpukan timbunan lemak di lapisan dalam pembuluh darah. Sebagian dari timbunan lemak ini bisa lepas dan memblokir aliran darah di otak Anda. Konsepnya mirip dengan serangan jantung, di mana gumpalan darah menghalangi aliran darah ke sebagian jantung Anda.
Kondisi ini bersifat embolik, yang berarti bekuan darah berasal dari bagian lain di tubuh Anda dan kemudian berpindah menuju ke otak, lalu biasanya dari jantung dan arteri besar di dada bagian atas dan leher.
Diperkirakan 15 persen kasus embolik ini disebabkan oleh kondisi yang disebut fibrilasi atrial In adalah sebuah kondisi yang membuat jantung Anda berdetak tidak teratur. Ini menciptakan kondisi di mana gumpalan bisa terbentuk di jantung, terlepas, dan berjalan ke otak. Bekuan darah yang menyebabkan kondisi ini tidak akan hilang tanpa pengobatan.
2. Stroke hemoragik
Penyakit stroke hemoragik terjadi saat pembuluh darah di otak mengalami kebocoran atau pecah. Stroke hemoragik menyumbang sekitar 13 persen dari total kasus penyakit ini
Kondisi ini berawal dari pembuluh darah yang melemah, kemudian pecah dan menumpahkan darah ke sekitarnya. Darah yang bocor jadi menumpuk dan menghambat jaringan otak di sekitarnya. Kematian atau komapanjang akan terjadi jika pendarahan berlanjut.
Ada dua jenis stroke hemoragik. Pertama adalah aneurisma, yang menyebabkan sebagian pembuluh darah melemah hingga mengembang layaknya balon dan kadang pecah. Lalu  lainnya adalah malformasi arteriovenosa, yaitu kondisi pembuluh darah yang terbentuk secara abnormal. Jika pembuluh darah semacam itu pecah, bisa menyebabkan stroke hemoragik.
3. Stroke ringan
Transient ischemic attack (TIA) atau sering disebut stroke ringan adalah kekurangan darah pada sistem saraf yang berlangsung singkat, biasanya kurang dari 24 jam atau bahkan hanya dalam beberapa menit. Kondisi ini terjadi saat bagian otak tidak mendapat pasokan darah yang cukup. Anda memiliki risiko stroke ringan yang lebih tinggi apabila Anda pernah mengalami transient ischemic attack.

Seberapa umumkah penyakit stroke?

Penyakit stroke dapat terjadi pada golongan usia berapapun. Anda dapat meminimalisir terkena penyakit ini dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Silakan diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-­tanda dan gejala stroke?

Gejala stroke cenderung terjadi secara tiba-tiba dan hanya selalu menyerang satu sisi bagian tubuh. Hal ini semakin memburuk dalam jangka waktu 24 sampai 72 jam. Gejala yang biasa terjadi termasuk:
  • Sakit kepala tiba-tiba
  • Kehilangan keseimbangan, bermasalah dengan berjalan
  • Kelelahan
  • Kehilangan kesadaran atau koma
  • Vertigo dan pusing
  • Penglihatan yang buram dan menghitam
  • Kelemahan atau mati rasa pada satu sisi bagian tubuh di wajah, tangan, kaki
  • Adanya masalah dengan berbicara dan pendengaran.
Kemungkinan ada tanda-­tanda dan gejala stroke yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda. 

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Anda harus menghubungi dokter bila Anda mengalami gejala stroke berikut ini:
  • Mati rasa, tidak berdaya, atau perasaan seperti kesemutan yang muncul tiba-tiba atau kehilangan kemampuan untuk menggerakan wajah, lengan, atau kaki terutama jika terjadi hanya pada satu sisi tubuh
  • Perubahan penglihatan secara tiba-tiba
  • Susah bahkan tidak dapat berbicara
  • Pusing secara tiba-tiba dan mengalami kesulitan dalam memahami kalimat sederhana.
  • Bermasalah dengan berjalan dan menyeimbangkan badan.
  • Rasa sakit kepala yang parah dan tidak pernah dirasakan sebelumnya.
  • Anda mengonsumsi aspirin atau obat-obatan yang menghambat pembekuan darah namun
  • Anda melihat adanya tanda-tanda pendarahan.
  • Tersedak, dikarenakan makanan yang jatuh ke dalam tenggorokan.
  • Memiliki tanda-tanda pembekuan darah di pembuluh dalam seperti: merah, panas, dan sakit pada daerah tertentu di lengan atau kaki Anda.
  • Lengan dan kaki semakin menjadi kaku dan tidak bisa diregangkan (spastisitas)
Jika seseorang memiliki kecenderungan untuk terkena gejala stroke, Anda sebaiknya memperhatikan aktivitasnya untuk menjaga dan membawa mereka ke dokter segera mungkin;
  • Mintalah orang tersebut untuk tersenyum. Periksa apakah satu sisi dari wajahnya tidak bereaksi
  • Mintalah orang tersebut untuk mengangkat kedua tangannya. Perhatikan apabila ada satu tangan yang menggeluyur ke bawah.
  • Mintalah orang tersebut untuk mengulangi kalimat sederhana. Periksa apakah ada kata-kata yang tidak jelas dan apakah kalimat dapat diulang dengan benar.

Penyebab

Apa penyebab stroke?

Penyebab stroke dapat terjadi akibat:
  • Penyebab stroke iskemik: Kondisi ini terjadi ketika darah yang membeku menyumbat pembuluh darah. Jenis ini merupakan jenis yang biasa terjadi pada orang lanjut usia.
  • Penyebab stroke hemoragikKondisi ini terjadi ketika pembuluh darah di dalam otak bocor atau pecah sehingga darah mengalir ke dalam otak atau ke permukaan otak. Jenis stroke ini tidak seumum iskemik namun lebih mematikan.
  • Penyebab stroke ringanKondisi ini terjadi ketika plak atau darah yang beku  pada pembuluh arteri menghambat pembuluh darah yang memasok darah ke otak. Kondisi ini menyebabkan aliran darah ke otak menjadi tersumbat dan menimbulkan kondisi ini terjadi. 

Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan saya untuk berisiko terkena kondisi ini?

Ada banyak faktor risiko penyebab stroke :
  • Faktor risiko gaya hidup:
    • Berat badan berlebihan atau obesitas
    • Tubuh yang tidak aktif bergerak
    • Sering dan banyak mengonsumsi alkohol
    • Pengguna obat-obatan terlarang seperti kokain dan metamfetamin.
  • Faktor risiko medis:
    • Tekanan darah yang tinggi – risiko pada kondisi ini dapat memicu tingginya tekanan darah melebihi 120/80 mm Hg. Dokter Anda akan membantu menentukan berapa tekanan darah yang sesuai dengan umur Anda baik Anda memiliki diabetes atau tidak
    • Perokok aktif maupun yang terpapar asap rokok
    • Kolesterol yang tinggi
    • Diabetes
    • Sleep apnea. Gangguan tidur di mana tingkat oksigen secara perlahan berkurang jumlahnya selama malam hari ;
    • Penyakit jantung, termasuk gagal jantung, cacat jantung, infeksi jantung, atau ritme jantung yang tidak normal;
  • Faktor lainnya yang berhubungan dengan risiko yang tinggi yaitu :
    • Memiliki sejarah pribadi atau keluarga yang mengalami kondisi ini, serangan jantung, atau stroke ringan
    • Berumur di atas 55 tahun;
    • Jenis kelamin. Laki-laki memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan perempuan. Perempuan biasanya terkena kondisi ini pada usia lanjut, dan lebih rentan terhadap kematian akibat penyakit ini dibandingkan laki-laki. Selain itu, perempuan juga, memiliki risiko dari penggunaan pil KB atau terapi hormon yang termasuk estrogen, juga dalam kondisi kehamilan dan melahirkan .
Tidak memiliki faktor-faktor risiko seperti di atas bukan berarti Anda tidak dapat terkena penyakit ini. Faktor-faktor ini hanya sebagai referensi. Anda sebaiknya konsultasi dengan dokter Anda untuk penjelasan yang lebih rinci.

Obat & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Apa saja pilihan obat stroke?

Obat stroke umumnya dapat dilakukan dengan beberapa metode pengobatan. Namun, penderita dapat bertahan jika sesegera mungkin dibawa ke ruang gawat darurat di rumah sakit.
Jika gejala stroke yang terjadi dialami disebabkan oleh gumpalan darah, obat stroke yang  dapat digunakan adalah obat untuk mencairkan darah. Agar efektif, perawatan obat stroke ini harus segera dilakukan dalam jangka waktu 3 sampai 4 ½ jam setelah adanya gejala pertama yang muncul. Selain itu, dokter juga bisa memberikan obat stroke lainnya yang dapat mencairkan darah seperti HeparinWarfarin (Coumadin), Aspirin atau Klopidogrel (Plavix).
Penyakit stroke dapat menyebabkan tidak bekerjanya beberapa fungsi tubuh. Seberapa besar kemungkinan seseorang bisa pulih belum bisa diketahui. Banyak orang membutuhkan rehabilitasi seperti terapi bicara, terapi fisik, dan terapi kerja.
Pengobatan juga harus dilakukan pada sejarah kondisi medis penderita seperti tekanan darah tinggi, diabetes, perokok, gaya hidup, dan tingkat kolesterol yang tinggi.
Kondisi lainnya juga harus dicegah dengan cara mengurangi atau menghilangkan penyebab stroke awal pada penderita. Banyak orang dapat melakukan ini dengan penggunaan obat-obatan untuk mencegah penggumpalan darah.
Sering kali, mengonsumsi takaran kecil aspirin setiap hari dapat membantu. Selain itu, kita juga harus mengendalikan tekanan darah yang tinggi dan mengurangi risiko komplikasi lainnya seperti diabetes, tingkat kolesterol yang tinggi, merokok, dan berat badan yang berlebihan. 
Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini?
Dokter akan mendeteksi dan memberikan obat stroke berdasarkan sejarah medis dan pemeriksaan fisik. CT scan atau MRI scan pada otak dapat dilakukan lebih lanjut untuk mengevaluasi bagian otak mana yang terkena gejala stroke dan juga untuk menentukan apakah kondisi yang Anda alami diakibatkan oleh penggumpalan darah atau pecahnya pembuluh darah.
Pemeriksaan aktivitas elektrik pada jantung (elektrokardiogram atau ECG) akan dilakukan untuk mengetahui detak jantung yang tidak beraturan (fibilasi atrium) yang dapat menyebabkan stroke dengan mempermudah penggumpalan darah di jantung dan menyebabkan kondisi ini terjadi.

Terapi stroke

Setelah mengalami stroke, tak jarang beberapa orang akan melakukan terapi stroke. Ini adalah salah satu cara untuk membantu Anda mempelajari kembali keterampilan yang hilang ketika penyakit ini menyerang bagian otak Anda. Terapi stroke dapat membantu Anda mendapatkan kembali kemandirian dan meningkatkan kualitas hidup Anda.
Hasil penyembuhan atau pemulihan tergantung dengan tingkat keparahan penyakit yang dialami masing-masing pasien. Para peneliti telah menemukan  fakta bahwa orang yang menjalani program terapi stroke bisa sembuh dan kembali normal lebih cepat daripada orang yang tidak melakukan terapi stroke.

Bagaimana cara terapi dilakukan?

Ada beberapa cara untuk melakukan terapi stroke. Rencana atau perawatan terapi bisa dilakukan tergantung pada bagian tubuh atau jenis kemampuan apa yang melemah karena kondisi ini terjadi. Terapi fisik antara lain:
  • Latihan keterampilan motorik. Latihan-latihan ini dapat membantu meningkatkan kekuatan dan koordinasi otot Anda kembali. Biasanya orang yang melakukan terapi ini adalah orang yang otot lidahnya melemah. Terapi ini bisa memperkuat otot Anda untuk berbicara ataupun menelan.
  • Terapi mobilitas. Anda mungkin perlu belajar menggunakan alat bantu mobilitas, seperti alat bantu berjalan, tongkat, kursi roda atau penahan pergelangan kaki. Penyangga pergelangan kaki dapat menstabilkan dan memperkuat pergelangan kaki Anda untuk membantu mendukung berat badan Anda saat Anda belajar kembali berjalan.
  • Terapi Constraint-induced.  Terapi ini dilakukan oleh anggota tubuh lain yang tidak terkena dampak dari kondisi ini. Anggota tubuh yang tidak terkena ini harus membantu anggota tubuh lain untuk meningkatkan fungsinya. Terapi stroke ini kadang-kadang disebut terapi penggunaan paksa.
  • Terapi Range-of-motion. Latihan dan perawatan ini bertujuan untuk mengurangi ketegangan otot (kelenturan) dan membantu Anda mendapatkan kembali gerak tubuh yang lentur.
Terapi pikiran dan emosional juga mungkin dilakukan dengan beberapa jenis berikut:
  • Terapi  gangguan kognitif. Terapi okupatif dan terapi wicara ini dapat membantu Anda dengan kemampuan kognitif yang hilang, seperti memori, pemrosesan, pemecahan masalah, keterampilan sosial, penilaian, dan kesadaran diri Anda Terapi untuk gangguan komunikasi. Terapi wicara dapat membantu Anda mendapatkan kembali kemampuan yang hilang dalam berbicara, mendengar, menulis, dan memahami perkataan lawan bicara.
  • Pengobatan psikologis.  Emosional Anda mungkin akan diuji. Anda mungkin juga memiliki konseling atau berpartisipasi dalam kelompok pendukung yang juga pernah mengalami kondisi ini. Dokter Anda mungkin merekomendasikan antidepresan atau obat yang memengaruhi kewaspadaan, rasa gelisah atau gerakan.
  • Obat alternatif. Perawatan seperti pijat, akupunktur, dan terapi oksigen mungkin bisa menjadi salah satu terapi pada penderita kondisi ini.

Kapan terapi mulai bisa dilakukan?

Semakin cepat Anda memulai terapi, semakin besar kemungkinan Anda untuk mendapatkan kembali kemampuan dan keterampilan yang hilang.

Makanan untuk penderita stroke

Umumnya, pasien dengan kondisi ini tidak mampu mengunyah atau menelan makanan dengan baik. Oleh karena itu, perencanaan diet bagi pasien harus sangat diperhatikan.
Ketika seseorang terkena kondisis dan harus menjalani pengobatan di rumah sakit, biasanya makanan yang harus dikonsumsi akan diatur oleh ahli gizi yang termasuk dalam tim medisnya.
Pasien yang mengalami kondisi ini, harus menjalani prinsip diet tertentu yang sesuai dengan kondisinya. Ada beberapa jenis kondisi ini dari stroke ringan hingga berat. Tentunya, setiap jenis kondisi ini akan membutuhkan makanan yang berbeda-beda. Berikut tips aturannya:
1. Batasi konsumsi garam
Bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit ini, maka sebaiknya hindari penggunaan garam yang berlebihan serta konsumsi makanan atau minuman yang mengandung natrium tinggi. Jumlah natrium yang tinggi yang ada di dalam garam serta makanan kemasan merupakan salah satu pemicu munculnya gangguan pembuluh darah yang terjadi pada Anda.
2. Pilih makanan dengan lemak sehat
Lemak jenuh yang tinggi di dalam tubuh, hanya akan membuat kadar kolesterol naik. Hal ini yang kemudian membuat seseorang rentan terkena kondisi ini atau serangan jantung mendadak.
Oleh karena itu, mulai sekarang hindarilah makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi, contohnya makanan yang digoreng deep frying, gajih pada daging, jeroan, serta kulit ayam. Sebagai gantinya, makanan untuk kondisi ini yang baik dikonsumsi yaitu kacang-kacangan yang mengandung lemak baik, seperti kacang almond.
3. Atur porsi makan sesuai
Jika memang Anda mengalami masalah sulit makan, maka sebaiknya kurangi porsi namun perbanyak frekuensi makan Anda dalam satu hari. sesuaikan makanan yang dikonsumsi dengan kebutuhan kalori yang Anda miliki. Bila bingung, Anda dapat berkonsultasi pada ahli gizi dalam membuat perencanaan diet yang benar selama dan setelah terapi.

Pengobatan di rumah

Apa saja ­perubahan gaya hidup atau obat stroke yang bisa dilakukan di rumah?
Berikut adalah gaya hidup dan perawatan obat stroke di rumah yang dapat membantu Anda mengatasi penyakit stroke:
  • Berhenti merokok
  • Minumlah obat-obatan yang diberikan oleh dokter Anda
  • Olahraga sesuai dengan petunjuk dokter Anda
  • Makanlah makanan yang mengandung sedikit lemak dan kurangi meminum minuman beralkohol minimal satu kali sehari
  • Kendalikan tekanan darah, tingkat kolesterol dan diabetes Anda.
https://hellosehat.com/penyakit/penyakit-stroke-ringan-obat-stroke/